Langkat Sumut : TRANS76.COM - Sedikitnya 100 KK warga masyarakat terdampak langsung akibat 2 KM lebih jalan rusak berlumpur dan berlobang dalam seukuran ban truk roda enam, akibat langsiran buah sawit setiap harinya mencapai 30 ton perhari, kalau perbulannya diperkirakan mencapai hingga ribuan ton buah sawit yang dilangsir melintasi jalan tersebut, Dimusim hujan hampir 3 bulan terakhir ini.Aktivitas masyarakat seperti anak sekolah, pedagang dan warga setempat yang hendak melintasi jalan tersebut jadi merasa terganggu akibat jalan yang rusak dan berlubang lubang itu.
Minimnya perhatian pengusaha perkebunan sawit dari luar, untuk berkontribusi merawat jalan perkebunan kelapa sawit itu menyebabkan jalan semakin rusak dan berlubang serta berlumpur, hingga sangat resahkan masyarakat Dusun X Paluh Baru, Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Sumut, Selasa ( 29/11/2022), Sekitar pukul 10.00 Wib.
Fadil warga setempat ketika di komfirmasi mengatakan, Sudah berjalan hampir tiga bulan lamanya musim hujan,
jalan kami tambah rusak berlobang dan berlumpur.
Sudah tau jalan rusak beginipun setiap hari tetap dilalui oleh pengusaha perkebunan untuk melangsir buah sawit setiap harinya , dengan memakai Pick Up ada 5 unit dan Golak Golak ada 4 unit, terang Fadil.
Menurut informasi ada 3 pengusaha beralih menggunakan akses melangsir buah sawit dengan memakai jalur sungai memakai Bot ( sampan bermesin ). Terkesan lari dari tanggung jawab untuk merawat jalan yang rusak.
Keberadaan perkebunan sawit menurut sumber masih berada di daerah kawasan hutan produksi ( Di duga tidak memilik ijin ), namun sangat di sayangkan pihak pengusaha terkesan sangat minim perhatian nya kemasyarakat untuk merawat jalan yang dilaluinya tersebut,
Hal lain yang juga menjadi perhatian warga masyarakat setempat,
" Para pekerjanya banyak di datangkan dari luar, sedikit sekali memakai pekerja masyarakat setempat", ucap beberapa warga menambahkan.
Perbulan hasil produksi pengusaha perkebunan sawit hampir mencapai ribuan ton, di antaranya
Herman Wong 100 Ton, Aliang Markos 200 Ton, H. Heri 150 Ton, Masyarakat lokal rata rata 10 - 30 Ton, H. Buyung 60 Ton, Barimbing 20 Ton
Sementara ada 3 Pengusaha menggunakan jalur Sungai, di perkirakan 150 Ton.
Berbeda keterangan dari Sutrisno Anggota BPD Desa, Pengusaha memberikan Rp. 10 / Kg untuk merawat jalan.
Saat ini ada 2 pekerja yang sedang merawat jalan hari ini.
Untuk yang mengutip dari pengusaha di antaranya adalah Saya sendiri, Selamat Kadus X Paluh Baru, Yudi, Pak Anto, jelas Sutrisno di warung Su Gondrong depan Lapangan Bola Kelantan, Desa Pasar Rawa.
"Ada warga yang menemui Kadus menanyakan jalan rusak, namun disayangkan jawabannya terkesan tidak mengenakkan, kata nya jalan depan rumah saya pun rusak, sementara Rp.10 / Kg pengusaha perkebunan sawit sudah berkontribusi ", timpal Ucok Gondrong.
Sorotan warga masyarakat terkait minim nya perawatan jalan bukanlah tampa alasannya, kalau benar-benar Rp. 10 / Kg jalan Dusun X Paluh Baru, Desa Pasar Rawa ini tidaklah sampai rusak berlubang lubang dan berlumpur, sehingga sulit untuk lalui oleh anak sekolah, para pedagang dan warga setempat yang mau beraktivitas sehari-hari nya.
Pengirim Berita Perwakilan Sumut : Subur Syahputra