trans76.com | BENGKALIS - Salah satu anggota Himpunan Mahaiswa Islam (HMI) Cabang Bengkalis, Zulkarnain, diketahui telah mengirimkan pesan melalui aplikasi Whatsapp kepada bbKetua HMI Cabang Bengkalis Ahmad Suhaendra dengan mengaku sebagai Kasat.
Sebelumnya, Ketua HMI Cabang Bengkalis melalui media Matarakyat24.com telah menyampaikan bahwa pada hari Selasa 07 Maret 2023 sekitaran Pukul 17.08 Wib ada nomor tidak dikenal mengaku mengatas namakan Kasat Menghubungi Via WhatsApp dengan memberikan ancamam kepada Ketua Umum HMI Cabang Bengkalis.
“Nomor kontak tersebut sebelumnya pernah menghubungi saya lewat WhatsApp ketika aksi HMI Cabang Bengkalis jilid Pertama di Mapolres Bengkalis, tadi saya juga sempat di chat langsung dengan mengatas namakan Kasat, tidak tahu apakah itu betul atau tidak yang pada intinya kami meminta kepada Propam Polres Bengkalis untuk menyelidiki nomor tersebut, Kalau saya menduga dan yakin itu bukan oknum polres bengkalis karena sudah jelas tugas mereka mengayomi masyarkat bukan mengancam masyarakat” Ujar Ahmad Suhaendra.
Setelah dilakukan penelusuran dan pencarian terhadap nomor whatsapp tersebut, diketahui bahwa saudara. Zulkarnain yang merupakan mahasiswa semester 6 disalah satu perguruan tinggi Kabupaten Bengkalis adalah pengirim pesan whatsapp kepada saudara Ahmad Suheandra Ketua HMI Cabang Bengkalis.
Melalui Vidio klarifikasi yang telah dibuat, saudara Zulkarnian menyampaikan bahwa ianya tidak bermaksud mengancam saudara Suhaendra melainkan untuk menasehati karena aksi yang akan dilaksanakan tersebut tersebut tidak murni dan sarat akan isu politik, dan maksud dari saudara Zulkarnaen sendiri baik karna ia mau kader HMI Bengkalis lebih harmonis lagi dalam menghadapi suatu permasahalan dan bisa menciptakan situasi yang nyaman di Kabupaten Bengkalis.
Terkait dengan pencatutan nama kasat, hal tersebut spontan dan murni dari saya pribadi, dan tidak bermaksud untuk menakuti saudara Suhendra
“Saya zulkarnain anggota HMI Bengkalis benar pada tanggal 7 Maret 2023 pukul 17.00 Wib, saya ada mengechat saudara Suhendra, dengan maksud untuk mencari informasi terkait dengan rencana aksi unras jilid 2 yang akan dilaksanakan pada 2 hari mendatang, saya pribadi tidak ada bermaskud untuk mengancam saudara, Suhendra, melainkan untuk menasehati karena aksi tersebut tidak murni dan sarat akan isu politik, dan dikampung sana ada orang tua yang ingin anaknya menyelesaikan pendidikan dengan baik di Bengkalis, sekali lagi saya memohon maaf kepada saudara Suhendra”.**
( jhon)