Trans76.Com | Duri - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 24 Kecamatan Mandau minim prestasi siswa dan siswinya. Padahal posisi sekolah berada di tengah perkotaan Duri, populer dengan lingkungan yang dihuni masysrakat punya pendidikan tinggi, sesak dengan orang-orang hebat dan sukses.
Sekolah berprestasi impian kebanyakan orang, khusus para orang tua yang sekolahkan anak-anaknya di SDN 24 yang dikepalai Mimi Salyeni Salim, SPd ini.
Bila siswa dan siswi berprestasi gambaran Kepala Satuan Pendidikan dan majelis guru mampu mendidik dan mengajar. Selain itu, prestasi salah satu indikator sekolah tersebur bermutu.
Memang, masing-masing anak punya kelebihan dan kekurangan tapi tugas guru mendidik dan mengajarinya. Kalau anak kurang berprestasi di sekolah mesti ada evaluasi secara keseluruhan.
Soalnya, sekolah yang kurang berprestasi mutu pendidikan jadi taruhan. Ini berdampak kepada pertanggung jawaban (akuntabilitas) sekolah kepada masyarakat dan atau pemerintah yang telah menggelontorkan APBD dan APBN untuk membiayai pendidikan sekolah.
Dampak dari rendahnya kualitas pendidikan tersebut yakni rendahnya mutu sumber daya manusia dan rendahnya produktivitas serta rendahnya daya saing dalam dunia pendidikan.
Kepala Satuan Pendidikan SDN 24 Mandau Mimi Salyeni Salim, SPd saat dikonfirmasi wartawan terkait prestasi yang minim di sekolahnya, pada Selasa (19/9) mengarahkan agar berhubungan dengan TU.
"Silahkan berhubungan dengan TU saya ya," ujarnya.
TU Sekolah, Muhammad Riko Rinaldo mengaku siswanya belum memiliki prestasi. Bahkan di perlombaan OSN-K jenjang SD Olimpiade Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tidak memiliki prestasi sama sekali.
Tidak hanya itu, prestasi di bidang ekstrakulikuler pada perlombaan atletik selalu gagal di tingkat kecamatan. Tapi, siswa-siswi kami ada beberapa yang bisa masuk sebagai juara tiga," sebutnya. (Tm PD IWO Bengkalis)